Bagikan

Aman dan Sehat Berinternet Bersama Keluarga

Internet dan kekuatan di dalamnya dapat dikatakan sebagai inovasi terbesar, berhasil mempengaruhi kehidupan bermasyarakat di dunia. Internet membuat informasi dapat diakses dari mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun. Internet dinilai mampu menjembatani banyak hal seperti mimpi, harapan, dan tentu saja pengetahuan. Untuk itu, peran keluarga sangat penting dalam menciptakan ruang berinternet yang sehat dan aman bagi si buah hati.

Jun 23, 2021
  • Dr. Ni Made Ras Amanda Gelgel
  • Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Udayana Denpasar Bali

 

Membangun bangsa dan kepribadiannya dimulai dari dibangunnya institusi sosial terkecil di masyarakat yakni keluarga. Ketangguhan dan kepribadian seseorang terbentuk dari keluarga yang kuat dan sehat. Komunikasi yang harmonis, berlangsung dua arah dan terjadinya kesepahaman antar keluarga menjadi inti kekuatan keluarga. Penanaman nilai dan norma adalah proses transmisi yang terjadi di keluarga sejak dini. Maka, pola asuh yang baik dinilai akan mampu memberi bekal kepada anak sebagai penerus bangsa yang kuat dalam menghadapi ancaman ke depan. 

Masyarakat kini memasuki gelombang berikutnya yakni gelombang teknologi informasi yakni internet. Menurut data terakhir dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII, jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 196,71 juta jiwa atau 73,7% dari jumlah penduduk Indonesia. Angka ini naik hampir 9% dibandingkan data pada tahun sebelumnya.

Hal itu menunjukkan bahwa internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sebagian besar masyarakat Indonesia. Data menunjukkan bahwa 95,4% menyatakan terhubung dengan internet smartphone setiap hari, di mana 97,1% mengakses internet menggunakan paket data dari operator seluler.

APJII juga mencatat bahwa 49, 3% masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk menonton video online. Data ini termasuk anak-anak. Data ini menunjukkan bahwa internet telah menjadi bagian tidak terpisahkan tetapi perlu diingat bahwa internet memiliki berbagai dampak.

Internet dan Keajaibannya

Internet dan kekuatan di dalamnya dapat dikatakan sebagai inovasi terbesar berhasil mempengaruhi bagaimana kehidupan bermasyarakat di dunia. Internet membuat informasi dapat diakses dari mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun. Internet dinilai mampu menjembatani banyak hal seperti mimpi, harapan, dan tentu saja pengetahuan. 

Namun, bagaimana seseorang beradaptasi atas teknologi ini tidaklah mudah. Perbedaan generasi menyebabkan perbedaan penggunaan dan kebiasaan dalam mengakses internet atau media digital habit. Sebagian membutuhkan waktu lama dalam beradaptasi menggunakan teknologi internet, sebagian dianalogikan lahir, tumbuh, dan berkembang bersama internet itu sendiri. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan proses adaptasi dan penggunaan internet hingga perbedaan pola asuh sebagai akibat dari kemajuan teknologi informasi internet. Dampak internet bagai pedang bermata dua karena selain berdampak positif juga memiliki sisi negatifnya. 

Adalah tugas dari setiap individu untuk dapat memaksimalkan sisi positif dan menekan sisi negatif. Keluarga adalah salah satu institusi terkecil di masyarakat yang memiliki peran sentral dalam mengembangkan pola asuh yang baik di era digital seperti sekarang.

Internet for browsing some positive things

Menjaga Keluarga Aman dari Ancaman Negatif Konten Internet

Kejahatan di internet atau cybercrime angkanya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Bentuk keragaman dan modus kejahatan yang dilakukan di komunitas digital semakin variatif. Korban dari kejahatan atau dampak negatif dari internet juga semakin beragam. Tidak hanya mereka yang aktif, tetapi kejahatan melalui internet juga terjadi pada anak anak usia di bawah umur. Pornografi adalah salah satu contoh di mana anak menjadi korban kejahatan melalui media internet. Anak yang sebagian besar waktunya masih berada di rumah menjadi tanggung jawab keluarga untuk memastikan keamanan dan kenyamanan anak agar tidak terdampak hal yang negatif dari internet. 

Selain pornografi ancaman lainnya adalah kekerasan di internet, kekerasan ini dapat beragam. Contohnya konten-konten di internet yang mengandung kekerasan baik visual maupun kekerasan verbal. Konten di aplikasi seperti di media sosial dan aplikasi pemutaran video kerap kali tanpa sensor yang menampilkan adegan kekerasan verbal dan nonverbal.

Ancaman lainnya adalah cyberbullying, atau perundungan melalui media siber. Dunia siber adalah dunia maya yang kerap kali tidak menampilkan hal yang sebenarnya. Komunikasi yang terjadi melalui mediasi komputer membuat sebagian pengguna internet lebih mudah menghina atau mengatakan sesuatu yang dapat menyinggung orang lain. Cyberbullying tidak dapat dipandang sebelah mata. Kawan Tular Nalar telah banyak mendengar korban-korban dari cyberbullying tidak hanya di Indonesia tapi juga di tempat lain di sisi dunia lain.

Ancaman lain adalah beredarnya informasi salah di media internet. Anak dan keluarga yang tidak memiliki ketangguhan dan kompetensi atas informasialah akan mengkonsumsi informasi yang salah serta ikut serta menyebarluaskan informasi tersebut. Maka kemampuan literasi adalah hal yang paling utama untuk ditanamkan di keluarga tidak hanya untuk anak namun juga seluruh anggota keluarga.

Ancaman atau dampak berikutnya adalah kecanduan anak atau anggota keluarga pada gadgetnya. Durasi rata-rata berinternet yang mencapai lebih dari 8 jam di Indonesia, menyebabkan banyak kisah mengenai kecanduan internet atau gadget pada anak. Hal ini tentu saja menjadi catatan khusus dan hal yang perlu diperhatikan. Kecanduan pada internet bukan hanya kecanduan berselancar di internet namun juga kecanduan bermain game (gim) hingga mengeluarkan banyak uang karena kecanduan berbelanja online.

Isu berikutnya yang kerap kali dilupakan adalah isu keamanan dan privasi. Sharenting adalah salah satu bentuknya, yaitu kebiasaan membagikan atau membagikan  foto atau kegiatan anak mereka di dunia maya. Kadang kala tidak disadari bahwa hal ini mengandung bahaya yang mengancam keselamatan anak dan keluarga atau penyalahgunaan informasi untuk hal-hal yang tidak sepatutnya. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua namun juga menjadi bagian tanggungjawab dari seluruh anggota keluarga.

Baby watches to the laptop

Berkolaborasi bersama untuk Internet yang sehat di Keluarga

Internet telah memasuki hampir seluruh lapisan umur di Indonesia, internet sebagian besar diakses melalui telepon pintar/ smartphone.  Kepemilikan telepon pintar semakin meningkat di Indonesia.  Tak ayal anak dan orang tua memiliki telepon pintarnya masing-masing atau anak menggunakan telepon pintar orang tuanya untuk berselancar di internet. Perbedaan kebutuhan dan media digital habit antara anak dan orang tua membuat pentingnya antar keluarga untuk saling menjaga dan berkolaborasi agar seluruh keluarga merasakan kenyamanan dan aman yang sama dalam menggunakan internet. Untuk itu diperlukan keterbukaan dan komunikasi dua arah antara anak dan orang tua yang menjadikan kolaborasi bersama berjalan efektif.

Kemampuan mengakses menjadi hal yang penting yakni mendampingi dan berkomunikasi dalam mengakses informasi/ konten dalam lingkungan digital. Selain mengakses, Kawan Tular Nalar perlu tangguh dalam mengelola informasi. Tangguh dalam memilah data, informasi dan konten yang dapat diakses dan tidak membawa dampak negatif untuk anak.

Tak hanya mengelola, Kawan Tular Nalar penting untuk tangguh dalam mendesain pesan yang sesuai dengan regulasi dan tidak membahayakan anak maupun keluarga. Maraknya informasi yang tidak sesuai untuk anak menuntut Kawan Tular Nalar untuk tangguh bersama dan berkolaborasi dengan anak untuk menilai sumber data digital yang baik. Pesan yang sudah diverifikasi kebenarannya tak hanya sampai di Kawan Tular Nalar saja.

Kita perlu berbagi data, informasi, dan konten digital dengan orang lain melalui teknologi digital yang tepat. Misalnya membagikan di grup percakapan, akun media sosial, dan sebagainya yang sesuai dengan kebutuhan anak. Media sosial mampu masuk ke ruang-ruang pribadi maka penting untuk membangun ketangguhan atas dampak negatif internet sejak dini pada anak-anak dan orang tua sehingga tangguh dan mampu melindungi data pribadi dan mengajarkan bagaimana menciptakan internet yang aman bersama-sama dengan kelompok lainnya.

Colaborate with Family for using positive internet

Filed Under: