Tim Kurikulum Tular Nalar

Sebagai bagian dari masyarakat, penyandang disabilitas—disebut juga difabel atau orang berkebutuhan khusus—adalah orang-orang yang mempunyai keterbatasan fisik. Adanya batasan tersebut membuat mereka tak dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara normal jika dibandingkan dengan orang pada umumnya. Hal tersebut tentu saja juga berpengaruh dalam dunia literasi. 

Internet Merangkul Sesama: Cara Ciptakan Lingkungan yang Kondusif dan Inklusif

Halo Kawan Tular Nalar! Kali ini Tim Tular Nalar akan bahas tentang siapa pun bisa lakukan periksa fakta. Saat ini tim Tular Nalar mengetengahkan tema Internet Merangkul Sesama bagi kawan-kawan tunanetra. 

Periksa fakta penting agar kita tidak menjadi penyebar informasi hoaks. Hal yang perlu kita lakukan adalah tahu apa saja ciri-ciri hoaks dan bagaimana periksa faktanya. Jika sudah tahu, kita harus tanggap menyikapi hoaks yang beredar. Ketika ada hoaks beredar, jangan sungkan untuk periksa faktanya. Harapannya, kita menjadi pribadi yang tangguh ketika ada hoaks di sekitar. Jika tidak sanggup sendiri, kita dapat berkolaborasi dengan orang atau pihak lain.

Banyak informasi yang beredar di media sosial atau di aplikasi percakapan. Apa yang sebaiknya dilakukan ketika menerima sebuah informasi?

1. Tidak langsung percaya atas apa yang dibagikan. Perhatikan kapan, di mana, dan siapa dalam informasi tersebut. 

2. Periksa informasinya ke sumber lain sebagai pembanding. Kawan-kawan dapat gunakan mesin pencarian, seperti google, untuk mencari informasi pembanding. 

3. Tanyakan sumber asal informasi tersebut. Ini bisa kawan-kawan lakukan dengan menanyakan dari mana sumber informasi tersebut berasal. Bentuknya dapat berupa tautan berita atau artikel terkait.

4. Gunakan aplikasi untuk periksa fakta. Mafindo memiliki aplikasi periksa fakta bernama Hoax Buster Tools. Silakan kawan-kawan unduh dan instal di gawai. Ketika ada informasi yang membuat kawan-kawan ragu, gunakan aplikasi ini.

5. Gunakan situs periksa fakta untuk memastikan informasi tersebut sudah pernah diperiksa atau belum. Kawan-kawan dapat gunakan situs www.turnbackhoax.id, www.cekfakta.com, atau situs periksa fakta milik lembaga atau media resmi. 

Tunanetra Menggunakan Alat Bantu Asistif

Selain waspada dengan informasi yang beredar, hal lainnya adalah jangan sampai kita menjadi orang yang menyebarkan atau membuat informasi hoaks. Apa saja ciri-ciri informasi hoaks?

1. Narasumber tidak dikenal. Ada pula hoaks yang mencatut satu nama tokoh terkenal. Kalau diduga mencatut satu nama, kawan-kawan bisa lakukan cek fakta dengan cari pembanding media lain apakah tokoh tersebut menyampaikan seperti apa yang tercantum di informasi tersebut.

2. Rujukan media yang digunakan bukan anggota Dewan Pers. Perhatikan nama situsnya, apakah merupakan situs abal-abal atau gratisan. Contoh media resmi di antaranya: tirto.id, kompas.com, mediaindonesia.com, dan sebagainya. Kalau kawan-kawan ingin mendapatkan detail media anggota Dewan Pers, langsung ke situsnya yah!

3. Adanya ajakan untuk menyebarkan. Ketika ada informasi yang isinya ajakan untuk viralkan, sebarkan, tidak berhenti di kamu, maka kawan-kawan perlu waspada. Mengapa? Karena ada hoaks yang disebarkan untuk mengarahkan kita untuk klik situs tertentu. Ketika banyak orang yang mengklik situs tersebut, pembuat situs mendapatkan keuntungan materi. Ini yang dikenal dengan istilah click bait

4. Bahasa tidak mengikuti kaidah penulisan jurnalistik. Waspada dengan bahasa yang memancing emosional, berlebih-lebihan, dan menggiring opini untuk tidak menyukai kelompok atau individu tertentu.

Tunanetra Membutuhkan Lebih Banyak Konten yang Aksesibel

Terkait dengan kawan-kawan difabel, ada produk-produk Google yang dapat dimanfaatkan dalam mengakses informasi. Apa saja produknya?

1. Transkripsi Instan, merupakan fitur yang menyajikan teks dari audio secara gratis dan instan untuk memungkinkan percakapan sehari-hari antara orang yang tidak bisa mendengar, mengalami gangguan pendengaran, dan yang pendengarannya normal.

2. Action Blocks, merupakan sebuah aplikasi yang menyediakan akses mudah untuk melakukan tindakan-tindakan rutin melalui satu tombol yang bisa disesuaikan di layar utama.

3. Amplifier Suara, diluncurkan untuk membuat audio di gawai android lebih jernih dengan memperkeras suara yang lemah tanpa membuat suara yang sudah keras menjadi terlalu keras, dengan pengaturan personalisasi untuk mengatur preferensi.

Selain itu, di gawai android terdapat layanan untuk membantu kawan-kawan tunanetra bernama Talkback. Talkback merupakan layanan di gawai android yang membantu pengguna tunanetra menggunakan kata-kata yang diucapkan, getaran, dan umpan balik yang dapat didengar. Pada gawai produk dengan sistem ios, terdapat pula layanan untuk membantu kawan-kawan tunanetra. Layanannya meliputi: Voiceover, Umpan Balik Ketikan, Deskripsi Audio, Layar dan Ukuran Teks, Pembesar, dan Kurangi Gerakan.

Bagi kawan-kawan yang suka membuat konten video, agar kawan-kawan difabel tunarungu dapat ikut menikmati, siapkan teks di bawah video. Sedangkan bagi kawan-kawan tunanetra, pastikan konten video memiliki volume suara yang cukup terdengar dan intonasi yang jelas.

Detail lebih lanjut kawan-kawan dapat kunjungi situs tularnalar.id. Ada video singkat berjudul “Utamakan Empati, Bantu Sesamamu” yang menarik untuk kamu simak. 

Salam Tular Nalar!